Masjid Agung Demak |
Masjid Agung Demak ini yakni tempat ibadah yang merupakan peninggalan wali songo dan Sultan Fatah. Usia masjid ini lebih dari setengah abad. Bangunan bersahaja ini mempuyai filosofi yang sarat makna. Terdapat tiga trap atap pada tumpangnya yang melambangkan islam, iman, ihsan. Dari arsitektur masjid inilah yang kemudian banyak menginspirasi masjid-masjid lainnya di seluruh pelosok Indonesia. Terdapat empat soko guru utama yang dibuat oleh para Wali di dalam ruangan utamanya. Ada pula delapan tiang penyangga serambi masjid yang merupakan santunan dari Raja Majapahit yaitu ayahnya Sultan Fatah.
2. Museum Masjid Agung Demak
Museum Masjid Agung Demak terletak di sebelah utara masjid Masjid Agung Demak. Terdapat banyak peninggalan di dalamnya ibarat pintu asli bangunan masjid pada awal dibangun, gentong-gentong dari Campa, bedhug, kitab-kitab dan serat-serat yang ditulis oleh para Sunan atau Wali, miniatur bangunan masjid dan ilustrasi bentuk masjid semenjak awal berdiri 500 tahun yang lalu berikut perubahan dan renovasinya hingga sekarang ini.
3. Makam Sunan Kalijogo
Sunan Kalijogo terkenal sebagai salah satu wali yang membuatkan fatwa Islam di pulau Jawa dengan cara-cara yang bijak dan ramah. Cara Beliau yaitu dengan menyisipkannya melalui seni dan budaya ibarat wayang dan tembang-tembang Jawa. Lokasi makam Sunan Kalijogo berada sekitar 4 km dari masjid Agung Demak yakni di tempat Kadilangu.
4. Wisata Hutan Mangrove Morosari Sayung
Banyak orang yang belum mengetahui adanya objek wisata di Demak yang satu ini. Padahal di Morosari Sayung Demak ini tersimpan keindahan hutan mangrove atau bakau. Disini, Anda mampu menikmati pemandangan mengagumkan sunset sambil menikmati suasana alam yang masih asri dengan udara sejuk laut yang berbariskan pepohonan bakau yang membentang serta pemandangan ratusan bangau putih yang bertengger ataupun beterbangan di sekitar sana.
Lokasi taman mangrove ini berada di kecamatan Sayung, desa bedono, Kabupaten Demak. Untuk susukan masuk dari gapura memang kondisi jalan masih ekstrim karena banyak jalan berlubang dan sempit akan tetapi di setiap perjalanan Anda disuguhi suasana tambak bandeng yang luas serta kanan kiri terdapat pemandangan pohon bakau yang terbentang dan berjejer serta banyaknya bangau putih yang beterbangan.
Ada dua cara untuk menuju hutan mangrove, pertama dengan naik perahu dan yang kedua naik kendaraan motor. Apabila dengan perahu, Anda harus membayar biaya sewanya sekitar 50 ribu hingga 70 ribu.
Ada beberapa pantangan yang harus dipatuhi oleh pengunjung selama berada di hutan mangrove ini. Anda harus mengenakan bapakaian yang sopan dan untuk para pasangan dilarang bergandengan karena di area tersebut terdapat makam Syekh Abdullah Mudzakir.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri Paling Menarik
5. Pantai Morosari
Sudah pernahkah Anda mendengar perihal Pantai Morosari atau Tambaksari? Pantai di Sayung, Demak ini letaknya tidak terlalu jauh dari Semarang. Perjalanan dari Semarang ke Demak membutuhkan waktu sekitar satu jam. Pantai Morosari hampir sama ibarat Pantai Marina di Semarang, tetapi Pantai Morosari ini lebih sepi pengunjungnya. Disini Anda juga akan menemukan hutan mangrove.
Biasanya seminggu sesudah hari raya Idul Fitri, banyak pengunjung dari banyak sekali tempat berdatangan ke pantai Moro Demak untuk menyaksikan perlombaan perahu dayung dan sedekah laut. Tradisi ini biasa disebut sebagai tradisi Syawalan, ada pula yang menyebutnya sebagai Lomban.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Semarang Jawa Tengah yang Terkenal
6. Sentra Batik Demak
Ternyata Demak juga mempunyai kekayaan lokal yang terinspirasi dari khasanah kearifan lokal. Ada banyak sekali motif batik yang diambil dari stilasi banyak sekali hasil alam tempat dan elemen-elemen dalam Masjid Agung Demak. Anda mampu melihat pribadi proses pembuatan batik ini dari materi mentah hingga jadi, sekaligus Anda juga mampu berbelanja di sana.
7. Sentra Kerajinan Kaligrafi
Berbagai macam souvenir khas Demak mampu Anda dapatkan di kios sekitar Masjid Agung. Namun Anda juga mampu mendatangi pribadi pusat kerajinan untuk dapat melihat dari bersahabat proses pembuatannya. Dan tentunya mampu melihat lebih banyak lagi pilihan yang mampu Anda beli.
8. Sentra Kerajinan Rebana
Selain tembang dan wayang, rebana dan marawis merupakan seni dan budaya yang menjadi tradisi serta pujian Demak. Di pusat kerajinan ini Anda mampu mengenal banyak jenis elemen dalam permainan rebana dan marawis. Seperti nama, fungsi dan filosofinya. Hasil produksi disini ternyata juga dikirim ke seluruh tempat Indonesia.
9. Wisata Agrowisata Belimbing dan Jambu Merah Delima
Mungkin sudah banyak orang yang tahu kalau belimbing merupakan masakan khas Demak, karena Sunan Kalijogo pun juga mempopulerkan tembang lir ilir gubahan Sunan Bonang ini. Jika Anda ingin berkunjung, Wisata agro buah belimbing dan buah jambu merah delima ini berada di tempat Betokan.
Baca juga: 15 Daftar Tempat Wisata Kuliner di Bandung Terfavorit
10. Grebeg Besar Demak
Tradisi Grebeg Besar Demak berlangsung selama bulan Dzulhijjah atau bulan Haji. Di malam sebelum hari Idul Adha yakni tanggal 9 Dzulhijah, arak-arakan tumpeng songo akan digiring dari pendopo kabupaten menuju masjid Agung Demak. Setelah rangkaian program pengajian dan sebagainya selesai, para pengunjung ikut menikmati tumpeng songo ini di serambi masjid. Besoknya tanggal 10 Dzulhijjah setelah sholat Idul Adha, puncak program grebeg besar berlangsung. Anda mampu melihat para prajurit patang puluhan mengiringi bupati dan staf berarak dari masjid Agung Demak menuju makam Kadilangu untuk melaksanakan penjamasan pusaka peninggalan wali dan kerajaan Demak.
Terima kasih telah membaca artikel '10 Tempat Wisata di Demak yang Wajib Dikunjungi' Semoga bermanfaat.
0 komentar: